Museum Tanah
Sejak tanggal 29 September 1988, Balai Penelitian Tanah meresmikan pendirian Museum Tanah
Berawal dari didirikannya "Laboratorium
voor Agrogeologie en Grond Onderzoek" sebagai bagian dari Lands
Plantentuin (Kebun Raya Bogor) oleh pemerintah Belanda pada tahun
1905 , yang kemudian menjadi menjadi Bodemkundig Instituut Tahun
1942, pada masa penjajahan Jepang, berubah nama menjadi Dozyoobu dan
saat Negara Republik Indonesia baru saja diproklamirkan, nama
Bodemkundig Instituut kembali digunakan.
Pada tahun 1950 nomenklaturnya menjadi
Balai Penyelidikan Tanah, dan tahun 1961 menjadi Lembaga
Penyelidikan Tanah.Setahun kemudian (1962), namanya berubah lagi
menjadi Lembaga Penyelidikan Tanah dan Pemupukan. Kemudian menjadi
Lembaga Penelitian Tanah pada tahun 1976, dan menjadi Pusat
Penelitian Tanah pada tahun 1981.
Pada tahun 1990 mandat penelitian
diperluas ke bidang agroklimatologi. Konsekuensinya, nama institusi ini
dirubah menjadi Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat (Puslittanak).
Setelah Otonomi Daerah, yakni pada tahun 2001 nama ini berubah lagi
menjadi Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat
(Puslitbangtanak). Pada tahun 2002 Puslitbangtanak mempunyai tiga balai
penelitian. Salah satunya adalah Balai Penelitian Tanah (Balittanah).
Balai Penelitian Tanah (Balittanah)
bertugas melakukan penelitian untuk menghasilkan teknologi dan
informasi sumberdaya dan pengelolaan tanah serta memberikan pelayanan
dalam bidang analisis tanah, air, tanaman, dan pupuk, pemetaan,
analisis data penginderaan jauh (inderaja), pelayanan basis data
tabular dan spasial (menggunakan GIS), serta berbagai pelayanan lain
yang berhubungan dengan informasi dan teknologi pengelolaan tanah.
Sejak tanggal 29 September 1988, Balai Penelitian Tanah meresmikan pendirian Museum Tanah
yang bekerjasama dengan International
Soil Reference and Information Centre (ISRIC) Wageningen Belanda.
Museum Tanah merupakan tempat menyimpan model/contoh tanah sebagai
koleksi berbagai macam tanah di Indonesia dengan maksud sebagai sumber
informasi dalam hal sumberdaya tanah bagi mendukung pembangunan
pertanian.
Koleksi Museum Tanah
Koleksi Museum Tanah
Koleksi museum terdiri atas
macam-macam tanah yang disajikan dalam ukuran kecil berupa makromonolit,
macam-macam batuan, contoh-contoh pupuk, perangkat uji tanah,
peta-peta, maket, alat survei tanah. Koleksi museum Tanah dibagi dalam
6 bagian, yaitu:
- monolit
- batuan
- peralatan survey
- teknologi pengolahan tanah
- peta-peta
- informasi lain
- monolit
- batuan
- peralatan survey
- teknologi pengolahan tanah
- peta-peta
- informasi lain
Berlokasi di Jl. Ir H. Juanda no. 98
Komentar
Posting Komentar