Rabu, 17 September 2014

Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 5 Bidang

Sekilas Tentang PKM

Lulusan Perguruan Tinggi dituntut untuk memiliki  academic knowledge, skill of thinking , management skill , dan  communication skill. Kekurangan atas salah satu dari keempat keterampilan/kemahiran tersebut dapat menyebabkan berkurangnya mutu lulusan.

Sinergisme akan tercermin melalui kemampuan lulusan dalam kecepatan menemukan solusi atas persoalan atau yang dihadapinya. Perilaku dan pemikiran yang ditunjukkan akan bersifat konstruktif realistis, artinya kreatif (unik dan bermanfaat) serta dapat diwujudkan. Kemampuan berpikir dan bertindak kreatif pada hakekatnya dapat dilakukan setiap manusia apalagi yang menikmati pendidikan tinggi. Kreativitas merupakan penjelmaan integratif dari tiga faktor utama dalam diri manusia, yaitu: pikiran, perasaan, dan keterampilan. Dalam faktor pikiran terdapat imajinasi, persepsi dan nalar. Faktor perasaan terdiri dari emosi, estetika dan harmonisasi. Sedangkan faktor keterampilan mengandung bakat, faal tubuh dan pengalaman. Dengan demikian, agar mahasiswa dapat mencapai level kreatif, ketiga faktor termaksud diupayakan agar optimal dalam sebuah kegiatan yang diberi nama Program Kreativitas Mahasiswa (PKM).

PKM merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh Ditlitabmas Ditjen Dikti untuk meningkatkan mutu peserta didik (mahasiswa) di Perguruan Tinggi agar kelak dapat menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademis dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan meyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian serta memperkaya budaya nasional. PKM dilaksanakan pertama kali pada tahun 2001, yaitu setelah dilaksanakannya program restrukturisasi di lingkungan Ditjen Dikti. Kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang selama ini sarat dengan partisipasi aktif mahasiswa, diintegrasikan ke dalam satu wahana,yaitu PKM.


Pemberitahuan Kepada Kelompok PKM Jurusan Tanah bahwa Pengumpulan Proposal terakhir pada tanggal 22 September 2014 ke Pengurus Himatan 

Selasa, 12 Agustus 2014

Museum Tanah
Museum Tanah Tampak Depan

Berawal dari didirikannya "Laboratorium voor Agrogeologie en Grond Onderzoek" sebagai bagian dari Lands Plantentuin (Kebun Raya Bogor) oleh pemerintah Belanda pada tahun 1905 , yang kemudian menjadi menjadi Bodemkundig Instituut Tahun 1942, pada masa penjajahan Jepang, berubah nama menjadi Dozyoobu dan saat  Negara Republik Indonesia baru saja diproklamirkan, nama Bodemkundig Instituut kembali digunakan.
Pada tahun 1950 nomenklaturnya menjadi Balai Penyelidikan Tanah, dan tahun 1961 menjadi Lembaga Penyelidikan Tanah.Setahun kemudian (1962), namanya berubah lagi menjadi Lembaga Penyelidikan Tanah dan Pemupukan.  Kemudian menjadi Lembaga Penelitian Tanah pada tahun 1976, dan menjadi Pusat Penelitian Tanah pada tahun 1981.
Pada tahun 1990 mandat penelitian diperluas ke bidang agroklimatologi. Konsekuensinya, nama institusi ini  dirubah menjadi Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat (Puslittanak). Setelah Otonomi Daerah, yakni pada tahun 2001 nama ini berubah lagi menjadi Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat (Puslitbangtanak). Pada tahun 2002 Puslitbangtanak mempunyai tiga balai penelitian. Salah satunya adalah Balai Penelitian Tanah (Balittanah).
Balai Penelitian Tanah (Balittanah) bertugas melakukan penelitian untuk menghasilkan teknologi dan informasi sumberdaya dan pengelolaan tanah serta memberikan pelayanan dalam bidang analisis tanah, air, tanaman, dan pupuk, pemetaan, analisis data penginderaan jauh (inderaja), pelayanan basis data tabular dan spasial (menggunakan GIS), serta berbagai pelayanan lain yang berhubungan dengan informasi dan teknologi pengelolaan tanah.

Sejak tanggal 29 September 1988, Balai Penelitian Tanah meresmikan pendirian Museum Tanah
yang bekerjasama dengan International Soil Reference and Information Centre (ISRIC) Wageningen Belanda. Museum Tanah merupakan tempat menyimpan model/contoh tanah sebagai koleksi berbagai macam tanah di Indonesia dengan maksud sebagai sumber informasi dalam hal sumberdaya tanah bagi mendukung pembangunan pertanian.

Koleksi Museum Tanah
Koleksi museum terdiri atas macam-macam tanah yang disajikan dalam ukuran kecil berupa makromonolit, macam-macam batuan, contoh-contoh pupuk, perangkat uji tanah, peta-peta, maket, alat survei tanah. Koleksi museum Tanah dibagi dalam 6 bagian, yaitu:
- monolit
- batuan
- peralatan survey
- teknologi pengolahan tanah
- peta-peta
- informasi lain
Berlokasi di Jl. Ir H. Juanda no. 98
Perlengkapan Museum
Isi Museum 2Isi Museum 1

Rabu, 16 Juli 2014

Selamat bagi seluruh mahasiswa yang telah lulus SBMPTN 2014. Terutama bagi mahasiswa ILMU TANAH, kami siap menyambut kedatangan kalian. Pengumuman SBMPTN 2014 juga dapat dilihat di laman:http://sbmptn.ui.ac.id/ , http://sbmptn.itb.ac.id/ ,http://sbmptn.undip.ac.id/ , dan http://sbmptn.its.ac.id/ . Nama-nama peserta yang lulus SBMPTN 2014 juga bisa dilihat di koran pada Kamis, 17 Juli 2014. Media massa dapat mengunduh pengumumannya di laman http://download.sbmptn.or.id/media pada hari ini, (16/07/2014), mulai pukul 17.00 WIB.

Sabtu, 28 Juni 2014

Tentang

Ilmu tanah

Bidang Studi
Erosi tanah

Ilmu tanah adalah pengkajian terhadap tanah sebagai sumber daya alam. Dalam ilmu ini dipelajari berbagai aspek tentang tanah, seperti pembentukan, klasifikasi, pemetaan, berbagai karakteristik fisik, kimiawi, biologis, kesuburannya, sekaligus mengenai pemanfaatan dan pengelolaannya. Tanah adalah lapisan yang menyeliputi bumi antara litosfer (batuan yang membentuk kerak bumi) dan atmosfer. Tanah menjadi tempat tumbuh tumbuhan dan mendukung kehidupan hewan dan manusia.
Ilmu tanah dipelajari oleh berbagai bidang ilmu pengetahuan, seperti ilmu-ilmu keteknikan (rekayasa), agronomi/pertanian, kimia, geologi, geografi, ekologi, biologi (termasuk cabang-cabangnya), ilmu sanitasi, arkeologi, dan perencanaan wilayah. Akibat banyaknya pendekatan untuk mengkaji tanah, ilmu tanah bersifat multidisiplin dan memiliki sisi ilmu murni maupun ilmu terapan.
Ilmu tanah dibagi menjadi dua cabang utama: pedologi dan edafologi. Pedologi mempelajari tanah sebagai objek geologi. Edafologi, atau ilmu kesuburan tanah, mempelajari tanah sebagai benda pendukung kehidupan. Keduanya menggunakan alat-alat dan sering kali juga metodologi yang sama dalam mempelajari tanah, sehingga muncul pula disiplin ilmu seperti fisika tanah, kimia tanah, biologi tanah (atau ekologi tanah), serta ilmu konservasi tanah. Karena tanah juga memiliki aspek ketataruangan dan sipil, berkembang pula disiplin seperti mekanika tanah, pemetaan (kartografi), geodesi dan survai tanah, serta pedometrika atau pedostatistika. Penggunaan informatika juga melahirkan beberapa ilmu campuran seperti geomatika.

sumber : Wikipedia

Rabu, 09 April 2014

Bahan Kuliah Dasar-dasar Ilmu Tanah


Kimia Tanah
Kimia Tanah kaitannya dengan dasar-dasar jerapan tanah, pertukaran kation dan anion dan reaksi tanah atau pH tanah. 
 


Kesuburan Tanah
Kesuburan Tanah dengan penjelasan mengenai pemanfaatannya dalam pertanian.

Kimia Tanah.pdf [download]
Kesuburan Tanah.pdf [download]

Sumber Bahan : Dr. Afiah Hayati, SP, MP